Rabu, 27 Januari 2010

Dialup Speedy dengan debian

modem sanex

modem sanex

Awalnya Koneksi dedicatet ASTINET saya direlokasi ke tempat yang baru, tetapi sampai 2 minggu lebih tidak ada kabar dari pihak telkom untuk kapan selesainya pemindahan koneksi tersebut. Mungkin saya kurang diperhitungkan dan diperhatikan dengan koneksi internet dedicated hanya 64kbps, dan itu saya pergunakan untuk webserver dan mailserver saja. Dengan Melihat permasalahan itu akhirnya saya putuskan untuk sementara menggunakan IP Public Speedy dengan mode Bridge pada Modem ADSL SANEX

dan di mesin debian diinstall pppoe. Berikut ini cara untuk instalasinya saya kutip dari blog satriaonline :

1. Login ke Server/Router anda.

2. Dengan menggunakan apt-get Instalasi pppoe dan pppoeconf

# apt-get install pppoe pppoeconf

3. Konfigurasi pppoe yang baru diinstalasi

# cd /etc/ppp/peers

# cp dsl-provider dsl-provider.asli

4. Jalankan perintah pppoeconf

# cd /usr/bin

# pppoeconf

Proses seperti berikut:

*bila interface lebih dari satu dia akan memilih interface mana yg terkoneksi dengan modem*

Tinggal di enter Yes saja, maka akan lanjut scan device :

Jika terdeteksi ada modem yg terkoneksi, maka akan muncul tampilan dibawah ini :

Tinggal di yes, nanti akan muncul notifikasi lagi :

Ada pesan notifikasi kembali, seperti berikut :

Langkah berikutnya ada isian untuk memasukkan user dan password dari speedy.

tampilan isi password :

Nah disini DNS akan memberikan opsi untuk menambahkan DNS Speedynya di /etc/resolv.conf dan setiap restart maka resolv akan tetap terisi oleh DNS dari speedynya, nah disini kesulitan yg saya temui ketika saya ingin melakukan loadbalance antara koneksi Speedy dengan wisp, karena tidak bisa dibuat rule manual dan DNS lokal tidak bisa di konfigurasi dengan sempurna, tapi bila debian untuk pc biasa, ini tidak masalah ) .

di Yes aja mengikuti rekomendasi.

Lalu akan ada pesan untuk paket size, tp bila ingin default maka tinggal di yes aja :

Berikutnya pesan untuk mengenable redial speedy setiap restart debiannya :

Pesan berikutnya yg perlu diperhatikan, dibawah ini :

Sudah selesai configurasi dial speedynya, dan tidak perlu melakukan hal yg sama karena sudah otomatis redial speednya.

Untuk membuktikan sudah ada belum koneksi speednya, bisa diliat dengan perintah :

# ifconfig

dilistnya akan ada interface dengan nama : ppp0, nah ini adalah interface pppoenya.

NB : IP speedy saya udah ke blacklist oleh email-email seperti google dan itu dianggap spam, jadi kalo ngirim ke google mail, yahoo mail atau yang lain itu pasti di tolak/tidak diterima oleh google mail, yahoo mail dan yang lainnya. Dan untuk webservernya udah bisa di akses dari luar. ini adalah satu2nya cara untuk supaya website bisa diaccess dari luar.




Related Posts sesuai kategori



1 komentar:

banyubaru mengatakan...

mohon maaf mengganggu mas, mohon bantuannya, saya punya koneksi AStinet 1Mbps, tapi bingung untuk setting koneksi webservernya mas, kalau dikoneksikan langsung dengan windows dengan setting seperti yang dikasih dari astinet telkom, internet langsung bisa jalan, tetapi kalau memakai debian/ubuntu dengan setting yang sama seperti diwindows, maka koneksi tidak jalan dan sama sekali tidak bisa memping ke gatewaynya astinet seperti halnya kalau memakai windows. setelah membaca di forum2 linux, kebanyakan menulis setelah setting umum, ada tambahan setting pppoe, apakah memang demikian, mohon bantuannya (banyubaru@gmail.com)

Posting Komentar